KHOLID AL RIFAI_UG
Minggu, 30 Juni 2013
TUGAS IV : MAKALAH AKUTANSI INTERNASIONAL BAB IV
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Republik Cina mengalami perubahan dari perekonomian terencana secara terpusat menjadi perekonomian yang lebih berorientasi pasar. Sekarang ini, Republik cina sedang mengambil jalan tengah dengan bergerak menuju ekonomi pasar sosialis, yaitu perekonomian terpusat dengan adaptasi pasar. Cina juga merupakan salah satu begara yang berpenduduk terbanyak di dunia, sehingga perkembangan akuntansinya merupakan bagian yang penting dari perubahan struktural yang terjadi di perekonomian Cina. Di Republik Cina, standar akuntansinya didasarkan pada IAS/IFRS karena cina berharap dapat melakukan komunikasi dengan lebih baik kepada investor asing yang sangat penting bagi rencana pembagunan ekonominya.
PEMBANDING KOOMPERATIF AKUTANSI LAINYA
Standar Akuntansi dan Penetapan
Standar
Alasan utama perbedaan praktek
akuntansi dengan standar.
- Hukuman terhadap ketidakpatuhan terhadap ketentuan akuntansi lemah dan tidak efektif.
- Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak dari yang seharusnya.
- Beberapa negara memperbolehan perusahaan mengabaikan standar akuntansi jika operasi dan posisi keuangan tersaji lebih baik.
- Beberapa negara, standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan, bukan laporan konsolidasi.
Sistem Akuntansi Nasional – Negara
Perancis
Standar
akuntansi disebut Kode akuntansi nasional (plan comptable code), yang
memuat; tujuan & prinsip, pos perkiraan utama, pengakuan dan penilaian,
daftar akun, dan laporan keuangan (L/K).
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Lima organisasi yang menetapkan
standar akuntansi (CNC, CRC, AMF, OEC dan CNCC)
Pelaporan Keuangan
Perusahaan harus melaporkan Neraca,
Lap. LR, Catatan Atas L/K, Lap. Direktur, dan Lap. Auditor.
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda;
1). Perusahaan sendiri harus
mematuhi aturan tetap
2). Kelompok usaha konsolidasi
fleksibel.
Sistem Akuntansi Nasional – Negara
Jepang
Akuntansi
dan L/K Jepang mencerminkan gabungan domestik dan internasional. Perusahaan-perusahaan
Jepang kepemilikanya saling bertautan hingga menghasilkan kongklomerasi (keiretsu).
Regulasi dan Penegakan Aturan
Akuntansi
Standar
akuntansi dikembangkan oleh Business Accounting Delibration Council
(BADC). Akuntan publik berserikat di Japan Institute CPA (JICPA)
Pelaporan Keuangan
Perusahaan
harus melaporkan Neraca, Lap. L/R, Lap. Usaha, Proposal atas Penentuan Laba
Ditahan, dan Skedul Pendukung.
Pengukuran Akuntansi
Metode konsolidasi, ekuitas, persediaan, pengakuan
biaya pendapatan dan biaya disusun sesuai Securities and Exchange Laws
(SEL).
s Sistem Akuntansi
Nasional – Negara Jerman
Regulator : DRSC (German Accounting Standards
Committee), GASC (mengawasi DRSC), FREP (Dewan Sektor Swasta),
Wirtschaftspruferkammer (Chamber of Accountants)
Regulasi : German Commercial Code (HGB) dan
keputusan hakim. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan
yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Laporan keuangan : Neraca, Laporan laba rugi,
Catatan, Laporan Manajemen, Laporan Auditor. Perusahaan kecil dibebaskan dari
persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah neraca singkat.
Laporan khas Jerman adalah laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur
dan dewan pengawas perusahaan. Semua perusahaan bisa menggunakan IFRS dalam
menyusun laporan keuangan gabungan namun laporan keuangan perusahaan pribadi
harus mengikuti persyaratan HGB.
Sistem Akuntansi Nasional – Negara
Belanda
Regulator : DASB (Dutch Accounting Standards
Board), AMF (Authority for the Financial Markets), Enterprise Chamber, NivRA
(Netherlands Institute of Registeraccountants)
Regulasi : Act on Annual Financial
Statements 1970
Laporan Keuangan : neraca, laporan laba rugi,
catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan, laporan
arus kas dianjurkan. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan
dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit
tapi boleh mengeluarkan laporan laba rugi singkat. Laporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar
harus menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS
alih-alih pedoman Belanda
Sistem Akuntansi Nasional – Negara
Inggris
Regulator : CCAB (Consultative Committee of
Accountancy Bodies), FRC (Financial Reporting Council, AIDB (Accountancy
Investigation dan Discipline Board), POB (Professional Oversight Board)
Regulasi : Undang-Undang Perusahaan 1981 dan
profesi akuntansi
Laporan keuangan : laporan direktur, akun laba dan
rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan
kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan, dan
laporan auditor. Perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya
kewajiban laporan keuangan termasuk laporan gabungan, dan diizinkan untuk
menyusun akun singkat dengan informasi minimun yang telah ditentukan
sebelumnya.
TUGAS III : MAKALAH AKUTANSI INTERNASIONAL BAB III
BAB
III
PEMBAHASAN
A. SISTEM AKUNTANSI REPUBLIK RAKYAT CINA (CINA)
Sejarah
akuntansi Cina berawal pada tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu,di mana
akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di
kalangan bangsawan. Pada tahun 1949, Cina menerapkan suatu perekonomian
terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan
pola-pola yang dianut Uni Soviet sehingga sistem akuntansinya seragam berisi
seluruh aturan akuntansi yang mencakup semua hal yang wajib diikuti oleh
perusahaan milik Negara diseluruh Negara Cina. Pelaporan keuangan cukup sering
dilakukan dan lengkap. Pelaporan keuangan menekankan neraca dan akuntansi
menekankan perhitungan secara kuantitasdan perbandingan biaya dan kuantitas.
Meskipun demikian, peranannya dalam pengambilan keputusan masih berada di bawah
wewenang pusat.
Perekonomian Cina saat ini disebut juga perekonomian hybrid, di mana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara sector komersial dan swasta diatur oleh system berorientasi pasar. Hukum akuntansi yang diamandemen pada tahun 2000 menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalahyang memerlukan prosedur akuntansi. Dewan Negara juga telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan (FARR-Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises). Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkanStandar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis (Accounting Standards for BusinessEnterprises-ASBE ) yang berupaya mengharmonisasikan praktek domesti dan mengharmonisasikan praktek di Cina dengan praktek di Internasional. Mengapa Produk China Lebih Murah? Seberapa murah produk China dibanding produk Indonesia? Ketua APGAI (Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia) Poppy Dharsono mengatakan harga produk China 56 persen lebih murah. Poppy mengatakan murahnya produk China karena didukung oleh kebijakan dan infrastruktur yang mapan. Utamanya dari segi pembiayaan perbankan misalnya, pengusaha di China bisa mendapatkan kredit dengan bunga hanya 3 persen per tahun, kondisinya berbanding terbalik dengan Indonesia.
"Kami pengusaha menengah besar dengan negosiasi bisa mendapat kredit 12 persen, sementara yang menengah kecil 15 persen. Saya juga tidak tahu, mengapa justru semakin kecil usahanya bukan dibantu malah mendapat bunga kredit lebih besar," kata Poppy usai diskusi di Gedung DPD RI, Jumat 8 Januari 2009. Selain itu yang membuat harga produk China lebih murah adalah, fasilitas dan infastruktur yang sudah memadai. "Jalan mulus," katanya. Berbeda dengan Indonesia, biaya operasional jalan ini menjadi salah satu beban mahal, tak hanya itu keluhan BBM yang mahal, serta listrik yang 'byar-pet' juga menjadi fenomena sendiri.
Dari sisi produktifitas, kata Poppy, satu produk di Indonesia juga membutuhkan 3 tenaga kerja dibanding China. Tak heran pelaksanaan FTA menghantui Poppy terhadap keberadaan UKM. Pasalnya data harga produk China 56 persen lebih murah itu di dapat tiga tahun lalu. Bagaimana upah buruh di China? Undang-undang Perburuhan China sendiri pertama kali mulai muncul sejak tahun 1995 yang memuat berbagai poin seperti: kontrak buruh dan kontrak bersama; jam kerja, istirahat dan liburan; upah; keselamatan kerja dan kesehatan; perlindungan khusus untuk wanita dan anak muda; pelatihan keterampilan; asuransi sosial dan kesejahteraan; persoalan buruh, supervisi dan inspeksi; serta tanggung jawab legal. B. Masalah yang paling sering dikecam adalah rendahnya upah buruh di China. Pasal 39 UU Perburuhan China menyatakan bahwa jam kerja buruh adalah 8 jam per hari, 44 jam per minggu dengan waktu lembur maksimum 36 jam per bulan. Dalam pasal 49, upah minimum dipatok hanya untuk menutupi kebutuhan dasar para buruh dan keluarganya, bukan untuk kebutuhan lainnya. Meski demikian, upah, jumlah jam kerja, keuntungan, kompensasi lembur, dan bonus sudah termasuk dalam upah yang dibayarkan melalui perhitungan yang rumit.Karena Terlalu rumitnya, para buruh hampir tidak mampu menjelaskan bagaimana para pimpinan perusahaan menghitung dan mempersiapkan upah mereka. Permasalahan semakin meluas ketika upah minimum ditetapkan dalam jumlah yang berbeda-beda di tiap wilayah. UU terkait jam kerja (termasuk jam lembur) juga dapat dengan mudah dimanipulasi dengan berbagai cara. Salah satu alasan penting di balik rendahnya upah buruh di China adalah mandulnya Serikat Buruh. Sebelum reformasi ekonomi dilaksanakan di China, Partai Komunis China memegang kendali serikat buruh di China yang hanya boleh tergabung dalam satu wadah bernama ACFTU (All-China Federation of Trade Unions). Setelah reformasi ekonomi, serikat buruh tidak lagi di bawah kontrol partai tetapi di bawah manajer. Ketua serikat buruh bahkan direkomendasikan atau diangkat oleh manajer. Struktur ini menyebabkan buruh berada di bawah kontrol pemilik modal dan memiliki posisi yang lemah. Artinya, dalam situasi konflik antara buruh dan manajer, pemilik modal akan cenderung mengalahkan buruh dan serikat buruh. Ketua serikat buruh juga akan berpihak kepada pemilik modal yang mengangkatnya (I Wibowo. 2004. Belajar dari China: Kompas hlm 195).
Lemahnya posisi serikat buruh membuat para buruh China terpaksa menerima berbagai kondisi ketidakadilan dalam berbagai hal. Terkait jam kerja, para buruh dipondokkan di asrama-asrama dan dipaksa bekerja selama 12 hingga 18 jam setiap hari. Jika buruh mengambil cuti di luar persetujuan perusahaan, buruh tersebut akan didenda dengan biaya tinggi. Dalam beberapa kasus, para buruh diikat dan dirantai untuk mencegah mereka melarikan diri.
Meski masih tergolong murah (rata-rata 0,81 dollar AS per jam), tingkat upah buruh China kini lebih tinggi daripada buruh Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Sebagai perbandingan, rata-rata upah buruh Vietnam hanya mencapai sepertiga rata-rata upah buruh China. Tapi pemerintah Vietnam pun berbenah menaikkan upah buruhnya. Upah minimum buruh tekstil di Vietnam kini mencapai 84 dollar AS per bulan (The Economist – 2 September 2010). Tak besar memang, tapi komitmen pemerintah Vietnam (yang berbasis partai komunis) patut diperhatikan.
Akuntansi di CIna memiliki sejarah yang panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan putri pada masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius muda (551-479 SM) dulunya pernah menjadi seorang manager gudang dan tulisannya menyebutkan bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya yaitu membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap harinya.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian RRC pada tahun 1949. Cina menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet. Tujuan akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan Negara atas perencanaan dan pengendalian ekonomi. Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan lengkap. Ciri utamanya adalah orientasi manajemen dana, yang mana dana diartikan sebagai properti,barang dan material yang digunakan selama proses produksi. Pelaporan keuangan menekankan Neraca, yang mencerminkan sumber dan penggunaan dana dan kurang menitikberatkan pada pertanggungjawaban dan akuntabilitas serta kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah. Akuntansi menekankan perhitungan secara kuantitas dan perbandingan biaya dan kuantitas. Perekonomian Cina disebut sebagai perekonomian hibrid (campuran), dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar. Reformasi ekonomi yang dilakukan akhir-akhir ini mencakup privatisasi termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yagn mengeluarkan saham. Aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha milik asing seperti perusahaan patungan. Peranan pemerintah telah mengubah dari mengelola baik makro maupun mikro ekonomi menjadi hanya mengelola tingkat makro saja. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Hukum akuntansi diamandemen pada tahun 2000 yang mencakup seluruh perusahaan dan organisasi termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Hukum tersebut menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalah yang memerlukan prsedur akuntansi. Dewan Negara telah mengeluarakan aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan ( Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik dan masalah akuntansi keuangan dan pelaporan lainnya. Kementrian Keuangan yang diawasi oleh Dewan Negara merumuskan standar akuntansi dan auditing, selain itu juga bertanggung jawab atas aktivitas yang mempengaruhi perekonomian. Secara umum aktivitas ini mencakup perumusan strategi ekonomi jangka panjang dan penetapan priotas atas alokasi dana pemerintahan. Secara khusus, tanggung jawab kementrian adalah :
1. Merumuskan dan menegakkan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak, dan keuangan lainnya.
Perekonomian Cina saat ini disebut juga perekonomian hybrid, di mana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara sector komersial dan swasta diatur oleh system berorientasi pasar. Hukum akuntansi yang diamandemen pada tahun 2000 menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalahyang memerlukan prosedur akuntansi. Dewan Negara juga telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan (FARR-Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises). Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkanStandar Akuntansi untuk Perusahaan Bisnis (Accounting Standards for BusinessEnterprises-ASBE ) yang berupaya mengharmonisasikan praktek domesti dan mengharmonisasikan praktek di Cina dengan praktek di Internasional. Mengapa Produk China Lebih Murah? Seberapa murah produk China dibanding produk Indonesia? Ketua APGAI (Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia) Poppy Dharsono mengatakan harga produk China 56 persen lebih murah. Poppy mengatakan murahnya produk China karena didukung oleh kebijakan dan infrastruktur yang mapan. Utamanya dari segi pembiayaan perbankan misalnya, pengusaha di China bisa mendapatkan kredit dengan bunga hanya 3 persen per tahun, kondisinya berbanding terbalik dengan Indonesia.
"Kami pengusaha menengah besar dengan negosiasi bisa mendapat kredit 12 persen, sementara yang menengah kecil 15 persen. Saya juga tidak tahu, mengapa justru semakin kecil usahanya bukan dibantu malah mendapat bunga kredit lebih besar," kata Poppy usai diskusi di Gedung DPD RI, Jumat 8 Januari 2009. Selain itu yang membuat harga produk China lebih murah adalah, fasilitas dan infastruktur yang sudah memadai. "Jalan mulus," katanya. Berbeda dengan Indonesia, biaya operasional jalan ini menjadi salah satu beban mahal, tak hanya itu keluhan BBM yang mahal, serta listrik yang 'byar-pet' juga menjadi fenomena sendiri.
Dari sisi produktifitas, kata Poppy, satu produk di Indonesia juga membutuhkan 3 tenaga kerja dibanding China. Tak heran pelaksanaan FTA menghantui Poppy terhadap keberadaan UKM. Pasalnya data harga produk China 56 persen lebih murah itu di dapat tiga tahun lalu. Bagaimana upah buruh di China? Undang-undang Perburuhan China sendiri pertama kali mulai muncul sejak tahun 1995 yang memuat berbagai poin seperti: kontrak buruh dan kontrak bersama; jam kerja, istirahat dan liburan; upah; keselamatan kerja dan kesehatan; perlindungan khusus untuk wanita dan anak muda; pelatihan keterampilan; asuransi sosial dan kesejahteraan; persoalan buruh, supervisi dan inspeksi; serta tanggung jawab legal. B. Masalah yang paling sering dikecam adalah rendahnya upah buruh di China. Pasal 39 UU Perburuhan China menyatakan bahwa jam kerja buruh adalah 8 jam per hari, 44 jam per minggu dengan waktu lembur maksimum 36 jam per bulan. Dalam pasal 49, upah minimum dipatok hanya untuk menutupi kebutuhan dasar para buruh dan keluarganya, bukan untuk kebutuhan lainnya. Meski demikian, upah, jumlah jam kerja, keuntungan, kompensasi lembur, dan bonus sudah termasuk dalam upah yang dibayarkan melalui perhitungan yang rumit.Karena Terlalu rumitnya, para buruh hampir tidak mampu menjelaskan bagaimana para pimpinan perusahaan menghitung dan mempersiapkan upah mereka. Permasalahan semakin meluas ketika upah minimum ditetapkan dalam jumlah yang berbeda-beda di tiap wilayah. UU terkait jam kerja (termasuk jam lembur) juga dapat dengan mudah dimanipulasi dengan berbagai cara. Salah satu alasan penting di balik rendahnya upah buruh di China adalah mandulnya Serikat Buruh. Sebelum reformasi ekonomi dilaksanakan di China, Partai Komunis China memegang kendali serikat buruh di China yang hanya boleh tergabung dalam satu wadah bernama ACFTU (All-China Federation of Trade Unions). Setelah reformasi ekonomi, serikat buruh tidak lagi di bawah kontrol partai tetapi di bawah manajer. Ketua serikat buruh bahkan direkomendasikan atau diangkat oleh manajer. Struktur ini menyebabkan buruh berada di bawah kontrol pemilik modal dan memiliki posisi yang lemah. Artinya, dalam situasi konflik antara buruh dan manajer, pemilik modal akan cenderung mengalahkan buruh dan serikat buruh. Ketua serikat buruh juga akan berpihak kepada pemilik modal yang mengangkatnya (I Wibowo. 2004. Belajar dari China: Kompas hlm 195).
Lemahnya posisi serikat buruh membuat para buruh China terpaksa menerima berbagai kondisi ketidakadilan dalam berbagai hal. Terkait jam kerja, para buruh dipondokkan di asrama-asrama dan dipaksa bekerja selama 12 hingga 18 jam setiap hari. Jika buruh mengambil cuti di luar persetujuan perusahaan, buruh tersebut akan didenda dengan biaya tinggi. Dalam beberapa kasus, para buruh diikat dan dirantai untuk mencegah mereka melarikan diri.
Meski masih tergolong murah (rata-rata 0,81 dollar AS per jam), tingkat upah buruh China kini lebih tinggi daripada buruh Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Sebagai perbandingan, rata-rata upah buruh Vietnam hanya mencapai sepertiga rata-rata upah buruh China. Tapi pemerintah Vietnam pun berbenah menaikkan upah buruhnya. Upah minimum buruh tekstil di Vietnam kini mencapai 84 dollar AS per bulan (The Economist – 2 September 2010). Tak besar memang, tapi komitmen pemerintah Vietnam (yang berbasis partai komunis) patut diperhatikan.
Akuntansi di CIna memiliki sejarah yang panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan putri pada masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius muda (551-479 SM) dulunya pernah menjadi seorang manager gudang dan tulisannya menyebutkan bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya yaitu membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap harinya.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian RRC pada tahun 1949. Cina menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet. Tujuan akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan Negara atas perencanaan dan pengendalian ekonomi. Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan lengkap. Ciri utamanya adalah orientasi manajemen dana, yang mana dana diartikan sebagai properti,barang dan material yang digunakan selama proses produksi. Pelaporan keuangan menekankan Neraca, yang mencerminkan sumber dan penggunaan dana dan kurang menitikberatkan pada pertanggungjawaban dan akuntabilitas serta kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah. Akuntansi menekankan perhitungan secara kuantitas dan perbandingan biaya dan kuantitas. Perekonomian Cina disebut sebagai perekonomian hibrid (campuran), dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar. Reformasi ekonomi yang dilakukan akhir-akhir ini mencakup privatisasi termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yagn mengeluarkan saham. Aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha milik asing seperti perusahaan patungan. Peranan pemerintah telah mengubah dari mengelola baik makro maupun mikro ekonomi menjadi hanya mengelola tingkat makro saja. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Hukum akuntansi diamandemen pada tahun 2000 yang mencakup seluruh perusahaan dan organisasi termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Hukum tersebut menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalah yang memerlukan prsedur akuntansi. Dewan Negara telah mengeluarakan aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan ( Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik dan masalah akuntansi keuangan dan pelaporan lainnya. Kementrian Keuangan yang diawasi oleh Dewan Negara merumuskan standar akuntansi dan auditing, selain itu juga bertanggung jawab atas aktivitas yang mempengaruhi perekonomian. Secara umum aktivitas ini mencakup perumusan strategi ekonomi jangka panjang dan penetapan priotas atas alokasi dana pemerintahan. Secara khusus, tanggung jawab kementrian adalah :
1. Merumuskan dan menegakkan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak, dan keuangan lainnya.
2.
Menyusun anggaran Negara dan laporan fiskal tahunan.
3.
Mengelola pendapatan dan pengeluaran Negara.
4.
Mengembangkan manajemen keuangan dan sistem perpajakan.
Pada
tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk Perusahaan
Bisnis ( Accounting Standar for Business Enterprises – ASBE ), suatu kerangka
dasar konseptual yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar akuntansi
yang baru. Efektif per tanggal 1 Juli 1993, ASBE merupakan sebuah peristiwa
besar dalam upaya Cina untuk menuju sebuah perekonomian pasar. Motif untuk
menerbitkan ASBE adalah untuk menghamornisasikan praktik akuntansi domestik.
Terlebih lagi praktik yang ada tidak sama dengan praktik internasional dan
tidak sesuai untuk perekonomian yang berorientasi pasar. Melakukan harmonisasi
akuntansi di Cina dengan praktik internasional bertujuan untuk menghapuskan
hambatan-hambatan komunikasi dengan investor asing dan mencoba memenuhi
kebutuhan reformasi ekonomi yang sedang dijalankan. ASBE yang baru diterbitkan
pada tahun 2001. Sebelum tahun 2005, seluruh perusahaan milik Negara akan diwajibkan
untuk mengadopsi ASBE dan selanjutnya akan diperluas kepada seluruh perusahaan
berukuran menengah dan besar. ASBE terdiri dari sejumlah bab yang meliputi
prinsip-prinsip dasar, elemen-elemen laporan keuangan, prinsip pengakuan, dan
ketentuan mengenai pelaporan dan pengungkapan keuangan. Komite Standar
Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee--CASC) didirikan pada
tahun 1998 sebagai badan berwenang dibawah Kementerian keuangan yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Proses penetapan
standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada sejumlah gugus
tugas, penerbitan draft eksposur dan dengar pendapat umum. CASC telah
menerbitkan standar akuntansi terhadap masalah-masalah seperti laporan arus
kas, restrukturisasi utang, pendapatan, transaksi nonmoneter, kontinjensi dan
sewa guna usaha. Berikut ini sistem akuntansi di Cina untuk perusahaan bisnis (
yang menjelaskan ringkasan isi dari ASBE ) : - Prinsip Dasar : kelangsungan
usaha, substansi mengungguli bentuk, konsistensi, ketepatan waktu, dapat
dipahami, dasar, penyadingan, kehati-hatian, materialitas, dan penurunan nilai.
-
Definisi Elemen : aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, dan
laba.
- Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran : aktiva, kewajiban dan ekuitas.
- Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran : aktiva, kewajiban dan ekuitas.
-
Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan beban dan klasifikasinya.
-
Isi laporan keuangan dan akuntansi. Komisi Pengatur Pasar Modal CIna (China
Securities Regulatory Commission – CSRC) mengatur dua bursa efek di Cina dan
menetapkan panduan pengaturan, merumuskan dan menegakkan peraturan pasar dan
menyetujui penawaran saham perdana dan saham baru. CSRC juga menerbitkan
ketentuan pengungkapan tambahan untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tidak
tercatat. Jadi ketentuan pengungkapan yang sahamnya tercatat ditetapkan oleh
dua badan pemerintah yaitu Kementrian Keuangan dan CSRC.
Cina memiliki dua organisasi akuntansi professional yaitu Institut Akuntan Publik Bersertifikat ( CICPA ) yang mengatur audit perusahaan swasta dan Asosiasi Auditor Publik Bersertifikat (CACPA) yang bertanggung jawab atas audit perusahaan milik Negara. CICPA menetapkan ketentuan untuk menjadi seorang CPA, menyelenggarakan ujian CPA, mengembangkan standar auditing dan bertanggung jawab atas kode etik professional. Dengan pengecualian bahwa CICPA melaporkan tugasnya kepada lembaga pemerintah regulasi praktik akuntansi akuntansi publik di Cina dapat dibandingkan dengan sistem di Amerika Serikat. Pelaporan Keuangan. Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun kalender. Laporan keuangan terdiri dari :
Cina memiliki dua organisasi akuntansi professional yaitu Institut Akuntan Publik Bersertifikat ( CICPA ) yang mengatur audit perusahaan swasta dan Asosiasi Auditor Publik Bersertifikat (CACPA) yang bertanggung jawab atas audit perusahaan milik Negara. CICPA menetapkan ketentuan untuk menjadi seorang CPA, menyelenggarakan ujian CPA, mengembangkan standar auditing dan bertanggung jawab atas kode etik professional. Dengan pengecualian bahwa CICPA melaporkan tugasnya kepada lembaga pemerintah regulasi praktik akuntansi akuntansi publik di Cina dapat dibandingkan dengan sistem di Amerika Serikat. Pelaporan Keuangan. Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun kalender. Laporan keuangan terdiri dari :
-
Neraca
·
Laporan Laba Rugi
·
Laporan arus kas
·
Catatan atas laporan keuangan
·
Penjelasan kondisi keuangan
Laporan
tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva,perubahan
struktur permodalan dan penyisihan laba. Perusahaan yang sahamnya tercatat
harus mengungkapkan informasi segmen yang konsisten dengan standar
internasional. Catatan mencakup pernyataan mengenai kebijakan akuntansi.
Laporan keuangan harus dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina
dan dinyatakan dalam mata uang Cina, Renminbi. Laporan keuangan tahunan harus
diaudit oleh seorang CPA Cina. Neraca, Laporan Laba Rugi dan Catatan Laporan
setiap kuartal harus dibuat oleh perusahaan yang sahamnya tercatat.
Perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat yang mengeluarkan saham-saham
untuk investor asing harus menempatkan laporan keuangannya dalam bahasa Inggris
dan Cina. Pengukuran Akuntansi Ada beberapa metode yang digunakan dalam
pengukuran akuntansi antara lain:
1. Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha dan goodwill harus dihapus bukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.
1. Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha dan goodwill harus dihapus bukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.
2.
Metode Ekuitas digunakan apabila kepemilikan terhadap perusahaan lain melebihi
20 %. Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.
3.
Akun-akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50 %
dan atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan. Untuk anak perusahaan luar
negeri, neraca ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar akhir tahun, laporan
rugi laba ditranslasikan pada kurs nilai tukar rata-rata sepanjang tahun, dan
setiap perbedaan translasi disajikan sebagai cadangan dalam ekuitas.
4.
Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud dan
didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat, umumnya dengan metode garis
lurus.
5.
Aktiva tidak berwujud yang dibeli dicatat berdasarkan harga perolehanya dan
diamortisasi selama periode manfaat yang tidak lebih dari 10 tahun.
6.
Revaluasi tidak diperbolehkan kecuali terjadi perubahan kepemilikan, seperti
saat sebuah perusahaan milik Negara diprivatisasikan. Perusahaan penilai aktiva
yang bersertifikat atau kantor akuntan publik menentukan penilaiannya.
7.
FIFO, Rata-rata, dan LIFO merupakan metode penentuan biaya (persediaan) yang
diperbolehkan, dan nilai persediaan diturunkan karena penurunan harga dan
keusangan.
8.
Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan langsung.
9.
Sewa guna usaha pembiayaan dikapitalisasikan.
Tiga
metode pajak tangguhan yang diberlakukan :
a.
Metode arus langsung (flow-through), dimana tidak terdapat pajak tangguhan.
b. Metode Penangguhan, dimana pajak tangguhan tidak disesuaikan terhadap perubahan tariff pajak yang selanjutnya.
b. Metode Penangguhan, dimana pajak tangguhan tidak disesuaikan terhadap perubahan tariff pajak yang selanjutnya.
c.
Metode kewajiban, dimana pajak tangguhan disesuaikan terhadap perubahan tarif
pajak selanjutnya.
d. Kewajiban kontinjensi dapat diakui apabila mungkin terjadi dan estimasi yang handal terhadap jumlahnya dapat dibuat.
d. Kewajiban kontinjensi dapat diakui apabila mungkin terjadi dan estimasi yang handal terhadap jumlahnya dapat dibuat.
TUGAS II : MAKALAH AKUTANSI INTERNASIONAL BAB II
BAB II
LANDASAN TEORI
PERKEMBANGAN AKUTANSI INTERNASIONAL
Bersamaan
dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi, terdapat pula kenyataan bentuk-bentuk akuntansi yang
berbeda pada tiap negara. Berbagai bentuk akuntansi tersebut tentu saja dapat
diklasifikasikan berdasarkan perbedaan dan persamaan yang dimiliki. Klasifikasi
akuntansi dan sistem pelaporan perlu dilakukan untuk melakukan deskripsi,
analisa dan prediksi terhadap perkembangan sistem akuntansi. Tujuannya adalah
untuk dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem mempunyai persamaan
dan perbedaan. Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara
dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah, dan alasan
mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
Selain itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu
pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah
harmonisasi internasional. Klasifikasi Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terdapat
dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
a.
Macroeconomic Pattern Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan
perekonomian nasional.
b.
Microeconomic Pattern Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep
utamanya adalah bagaimana memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas
bisnis.
c.
Independent Dicipline Approach Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan
dari praktek bisnis.
d.
Uniform Accounting Approach Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk
administrasi dan control
2.
Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting
(Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi,
yaitu :
a.
Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b.
Tingkat kepastian hokum
c.
Peraturan pajak dalam pengukuran
d.
Tingkat konservatisme
e.
Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f.
Penyesuaian replacement cost
g.
Praktek konsolidasi
h.
Kemampuan untuk memperoleh provisi
i.
Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan Pengaruh-pengaruh Terhadap
Perkembangan Dunia Akuntansi Kultur dan akar sejarah suatu negara merupakan
langkah awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntansi.
Kultur merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui
bagaimana sebuah sistem sosial berubah karena pengaruh kultur yaitu norma dan
nilai suatu sistem dan perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di
luar sistem.
1.
Elemen-elemen struktural dan kultural yang mempengaruhi bisnis
a.
Individualisme vs kolektivisme Individualisme merupakan suatu kecenderungan
fungsi sosial yang relatif bebas dan individual berarti hanya mengurus diri
sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan
fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat dimana masing0masing individu
mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu
dipertanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interedensi individu
dalam sebuah masyarakat
b.
Large vs small power distance Power distance adalah sejauh mana anggota
masyarakat menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan
tidak merata. Masyarakat dalam small power distance membutuhkan kesamaan
kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksetaraan kekuasaan. Masyarakat di large
power distance menerima perintah hirarki dimana tiap-tiap orang mempunyai
tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utama dimensi ini adalah bagaimana
sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang
terjadi.
c.
Strong vs weak uncertainty avoidance Adalah tingkat dimana anggota masyarakat
merasa tidak nyaman denga ketidakpastian. Strong uncertainty avoidance berusaha
mempertahankan suatu bentuk masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan
kurang toleran terhadap orang atau ide-ide alternatif. Kebalikannya untuk weak
uncertainty avoidance. Tema utama dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah
masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan
tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau
membiarkannya.
d.
Maskulin vs feminism Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan
parameter pada keluarga, heroisme, dan sukses-sukses material. Sebaliknya
feminisme cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas
hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah untuk bagaimana masyarakat memberikan
peran-peran social berhubungan dengan masalah gender. Nilai Akuntansi
1.
Profesionalisme vs statutory control Kemampuan untuk melakukan judgement
profesional secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi profesional
yang mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan
statutory control.
2.
Uniformity vs flexibility Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang
seragam dan konsisten antar perusahaan dibandingkan dengan tingkat
fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu
perusahaan.
3.
Conservatisme vs optimism Kecenderungan
orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun
ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih optimis
dan keberanian untuk mengambil resiko.
4.
Secrecy vs transparency Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan
informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan
manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.
Langganan:
Postingan (Atom)