BAB II
LANDASAN TEORI
PERKEMBANGAN AKUTANSI INTERNASIONAL
Bersamaan
dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi, terdapat pula kenyataan bentuk-bentuk akuntansi yang
berbeda pada tiap negara. Berbagai bentuk akuntansi tersebut tentu saja dapat
diklasifikasikan berdasarkan perbedaan dan persamaan yang dimiliki. Klasifikasi
akuntansi dan sistem pelaporan perlu dilakukan untuk melakukan deskripsi,
analisa dan prediksi terhadap perkembangan sistem akuntansi. Tujuannya adalah
untuk dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem mempunyai persamaan
dan perbedaan. Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara
dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah, dan alasan
mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
Selain itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu
pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah
harmonisasi internasional. Klasifikasi Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terdapat
dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
a.
Macroeconomic Pattern Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan
perekonomian nasional.
b.
Microeconomic Pattern Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep
utamanya adalah bagaimana memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas
bisnis.
c.
Independent Dicipline Approach Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan
dari praktek bisnis.
d.
Uniform Accounting Approach Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk
administrasi dan control
2.
Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting
(Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi,
yaitu :
a.
Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b.
Tingkat kepastian hokum
c.
Peraturan pajak dalam pengukuran
d.
Tingkat konservatisme
e.
Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f.
Penyesuaian replacement cost
g.
Praktek konsolidasi
h.
Kemampuan untuk memperoleh provisi
i.
Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan Pengaruh-pengaruh Terhadap
Perkembangan Dunia Akuntansi Kultur dan akar sejarah suatu negara merupakan
langkah awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntansi.
Kultur merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui
bagaimana sebuah sistem sosial berubah karena pengaruh kultur yaitu norma dan
nilai suatu sistem dan perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di
luar sistem.
1.
Elemen-elemen struktural dan kultural yang mempengaruhi bisnis
a.
Individualisme vs kolektivisme Individualisme merupakan suatu kecenderungan
fungsi sosial yang relatif bebas dan individual berarti hanya mengurus diri
sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan
fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat dimana masing0masing individu
mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu
dipertanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interedensi individu
dalam sebuah masyarakat
b.
Large vs small power distance Power distance adalah sejauh mana anggota
masyarakat menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan
tidak merata. Masyarakat dalam small power distance membutuhkan kesamaan
kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksetaraan kekuasaan. Masyarakat di large
power distance menerima perintah hirarki dimana tiap-tiap orang mempunyai
tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utama dimensi ini adalah bagaimana
sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang
terjadi.
c.
Strong vs weak uncertainty avoidance Adalah tingkat dimana anggota masyarakat
merasa tidak nyaman denga ketidakpastian. Strong uncertainty avoidance berusaha
mempertahankan suatu bentuk masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan
kurang toleran terhadap orang atau ide-ide alternatif. Kebalikannya untuk weak
uncertainty avoidance. Tema utama dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah
masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan
tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau
membiarkannya.
d.
Maskulin vs feminism Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan
parameter pada keluarga, heroisme, dan sukses-sukses material. Sebaliknya
feminisme cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas
hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah untuk bagaimana masyarakat memberikan
peran-peran social berhubungan dengan masalah gender. Nilai Akuntansi
1.
Profesionalisme vs statutory control Kemampuan untuk melakukan judgement
profesional secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi profesional
yang mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan
statutory control.
2.
Uniformity vs flexibility Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang
seragam dan konsisten antar perusahaan dibandingkan dengan tingkat
fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu
perusahaan.
3.
Conservatisme vs optimism Kecenderungan
orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun
ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih optimis
dan keberanian untuk mengambil resiko.
4.
Secrecy vs transparency Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan
informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan
manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar